HIDUP ADALAH TENTANG SALING MENGINGATKAN BUKAN SALING MENYALAHKAN [RABU, 22 MARET 2023]

Hari Biasa Prapaskah Pekan IV 

Bacaan I : Yes. 49:8-15; 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 145:8-9,13c-14,17-18; 
Bacaan Injil : Yoh. 5:17-30.
Bacaan Ofisi : BcO Ibr. 9:1-14

Bacaan Injil : Yohanes 5:17-30.

Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.


"Ketika Anda bertemu dengan seseorang, Anda menilai dia dari pakaiannya; ketika Anda pergi, Anda menilai dia dengan hatinya." - Pepatah Rusia

Setiap manusia diciptakan dengan keunikan dan perbedaan yang membuatnya unik dan berbeda dari orang lain. Namun, seringkali kita melihat orang lain dengan sudut pandang yang sempit dan terjebak dalam memandang segala sesuatu dengan perspektif pribadi kita. Kita seringkali terlalu cepat menghakimi orang lain berdasarkan penampilan mereka, latar belakang sosial, atau bahkan keyakinan mereka. Namun, sebagai manusia yang hidup di bumi ini, kita harus menyadari bahwa tidak seharusnya kita menghakimi orang lain. Hanya Tuhan yang berhak menghakimi. Kita harus menghargai dan menghormati setiap individu dengan segala keunikan dan perbedaan yang dimilikinya. Menghakimi orang lain juga dapat mempengaruhi hubungan kita dengan mereka. Kita mungkin tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup orang lain, dan bagaimana perjuangan mereka untuk mencapai kesuksesan atau bahkan sekadar bertahan hidup. Oleh karena itu, kita seharusnya lebih peka dan memahami, daripada hanya menghakimi. Dalam Kitab Suci, Yesus Kristus memberikan pengajaran yang kuat tentang pentingnya tidak menghakimi orang lain, ketika Dia berkata, "Janganlah kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi orang lain, kamu akan dihakimi dan dengan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur orang lain, akan diukurkan kepadamu juga" (Matius 7:1-2) Oleh karena itu, sebagai umat manusia, kita harus belajar untuk menghargai dan menerima perbedaan orang lain tanpa menghakimi mereka. Kita harus belajar untuk melihat mereka sebagai sesama manusia yang juga membutuhkan kasih sayang, pengertian, dan pengampunan. Dengan begitu, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan damai untuk semua orang.

Tuhan memberkati!

Aku harus jadi baik karena Tuhan sudah baik padaku.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak