"RESPONSIF" PARENTING ALA JOHN BOWLBY

"Jangan pernah membiarkan seorang anak menangis tanpa merespon dengan kasih sayang yang memadai, karena itu dapat merusak kepercayaan dasar anak pada kemanusiaan." 

- John Bowlby


Halo sobat Nandur Tresna!

    Hari ini kita akan belajar salah satu teori parenting yang merupakan gagasan dari salah seorang psikolog dan psikiater asal Inggris. Teori parenting yang dimaksud dikenal dengan istilah Attachment atau Teori Ikatan adalah salah satu teori penting dalam bidang psikologi perkembangan. Teori ini dikemukakan oleh John Bowlby, seorang psikolog dan psikiater asal Inggris, yang mengamati bahwa hubungan antara orang tua dan anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosional dan sosial anak.



Menurut Teori Attachment, ikatan atau hubungan yang dibentuk antara anak dan orang tua terbentuk karena kebutuhan dasar anak untuk merasa aman dan dilindungi. Anak yang merasa aman dan nyaman di sekitar orang tua cenderung lebih mudah dalam mengeksplorasi lingkungannya dan membangun hubungan sosial yang sehat. Sebaliknya, anak yang merasa tidak aman dan tidak dilindungi akan cenderung lebih tertutup dan kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat.


Bowlby membagi tahap perkembangan ikatan antara anak dan orang tua menjadi empat tahap. Tahap pertama adalah pre-attachment stage, di mana anak hanya memerlukan kebutuhan dasar seperti makanan dan rasa nyaman dari orang yang memberikan perawatan. Tahap kedua adalah attachment-in-the-making stage, di mana anak mulai membangun hubungan dengan orang yang memberikan perawatan. Tahap ketiga adalah clear-cut attachment stage, di mana anak sudah sangat terikat dengan orang yang memberikan perawatan dan merasa cemas ketika berpisah dengannya. Tahap keempat adalah formation of a reciprocal relationship, di mana anak mulai memahami dan merespons kebutuhan dan keinginan orang yang memberikan perawatan.


Menurut John Bowlby, pola perilaku yang berkembang pada anak saat membentuk ikatan dengan orang tua atau pengasuhnya terdiri dari tiga pola perilaku, yaitu pola perilaku aman, tidak aman terikat, dan tidak aman terhindar.

  • Pola perilaku aman: Anak dengan pola perilaku aman percaya pada orang tua, merasa aman dan nyaman ketika berada di dekatnya, dan mudah membangun hubungan sosial yang baik. Anak ini merasa nyaman dalam mengeksplorasi lingkungan sekitarnya karena yakin bahwa orang tua atau pengasuhnya akan menyediakan perlindungan dan dukungan ketika dibutuhkan. Anak dengan pola perilaku aman sering menangis saat orang tua pergi dan merasa senang ketika orang tua kembali.
  • Pola perilaku tidak aman terikat: Anak dengan pola perilaku tidak aman terikat cenderung menjadi sangat terikat dengan orang tua atau pengasuhnya, namun merasa tidak aman atau cemas ketika orang tua pergi. Anak dengan pola perilaku ini merasa khawatir kehilangan orang tua atau pengasuhnya, dan mencari perhatian dan dukungan yang berlebihan dari mereka. Saat orang tua pergi, anak ini sering menangis atau merengek dan sulit dikonsolasi oleh orang lain.
  • Pola perilaku tidak aman terhindar: Anak dengan pola perilaku tidak aman terhindar cenderung tidak terlalu terikat dengan orang tua atau pengasuhnya, bahkan terkadang menjauh dari mereka. Anak dengan pola perilaku ini terlihat kurang berminat dalam interaksi dengan orang tua atau pengasuhnya dan seringkali memilih untuk bermain sendiri. Anak ini cenderung menghindari kontak mata dan pelukan, dan mungkin menunjukkan sedikit atau tidak ada kecemasan saat orang tua pergi atau kembali.

Penting untuk diingat bahwa pola perilaku ini bukanlah kategori yang kaku dan seringkali terjadi perubahan dalam perilaku anak seiring dengan perkembangan dan pengalaman hidupnya. Namun, pemahaman tentang pola perilaku ini dapat membantu orang tua atau pengasuh untuk mengidentifikasi kebutuhan dan respons anak mereka secara lebih baik, serta membantu membangun ikatan yang lebih sehat dan positif dengan anak.

Teori Attachment telah memberikan pandangan yang penting dalam bidang parenting dan perkembangan anak. Dalam hal ini, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memberikan perhatian dan kehangatan kepada anak serta membentuk hubungan yang sehat dengan anak mereka. Sehingga, dapat membantu perkembangan sosial dan emosional anak secara positif. Semoga menginspirasi!




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak