TUHAN TERUS MENCINTAI MANUSIA [MINGGU, 26 MARET 2023]

Hari Biasa Prapaskah Pekan V

Bacaan I : 1Sam. 16:1b,6-7,10-13a; 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6;
Bacaan II : Ef. 5:8-14; 
Bacaan Injil : Yoh. 11:1-45 (panjang) atau Yoh. 11:3-7,17,20-27,33b-45 (singkat).
Bacaan Ofisi : 
Ibr. 10:26-39

Bacaan Injil : Yohanes 9:11:3-7, 17, 20-27, 33b-45

Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan Lazarus. Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Mari kita kembali lagi ke Yudea." Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman." Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia. "Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya! Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?" Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati." Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi." Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
"Kebaikan Tuhan adalah sumber harapan dan sukacita. Kita hanya perlu memercayai dan ikut rencana-Nya." - Rick Warren

Allah adalah sumber segala kebaikan di dunia ini. Dia menciptakan kita dengan kasih sayang-Nya dan memberikan kita anugerah kehidupan untuk menikmati keindahan ciptaan-Nya. Selain itu, Allah juga memberikan kita karunia-karunia-Nya, seperti keluarga, teman, kesehatan, pekerjaan, dan kesempatan untuk berkembang.

Namun, kebaikan Allah tidak hanya terlihat dalam hal-hal yang positif dalam kehidupan kita, tetapi juga dalam cobaan dan kesulitan yang kita alami. Kadang-kadang, Allah mengizinkan kita mengalami ujian dan kesulitan agar kita dapat tumbuh dan belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri, memperkuat iman dan kesabaran kita, serta merasakan kehadiran-Nya yang nyata dalam hidup kita.

Kebaikan Allah juga terlihat dalam rancangan-Nya untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kebinasaan. Allah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, untuk datang ke dunia dan menanggung hukuman dosa kita, sehingga kita dapat menerima pengampunan dan hidup kekal bersama-Nya di surga. Tindakan ini menunjukkan kebaikan, kasih sayang, dan belas kasih Allah pada manusia.

Salah satu interpretasi adalah bahwa Yesus menunjukkan empati dan belas kasihan kepada keluarga Lazarus dan teman-temannya yang berkabung atas kematiannya. Yesus sendiri merasakan kesedihan yang mereka alami dan turut menangis bersama mereka. Hal ini menunjukkan sifat manusia Yesus yang juga merasakan emosi dan memiliki empati terhadap sesama.

Interpretasi lain adalah bahwa Yesus menangis karena melihat dampak dosa dan kematian di dunia ini. Kematian dan penderitaan adalah hasil dari kejatuhan manusia ke dalam dosa dan perpisahan dari Allah. Yesus, sebagai Tuhan yang berinkarnasi, merasakan sedih melihat dampak dosa dan kematian pada umat manusia.

Mari kita bersyukur atas kebaikan Allah pada kita setiap hari dan mengembangkan sikap rendah hati serta terima kasih yang tulus atas segala karunia-Nya. Biarkan kebaikan Allah dalam hidup kita menjadi sumber kebahagiaan dan kedamaian yang tak tergoyahkan. Dan semoga kita juga dapat membagikan kebaikan Allah dengan sesama, memberikan harapan dan sukacita kepada mereka yang membutuhkan.


Aku harus jadi baik karena Tuhan sudah baik padaku.





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak