SETIAP ORANG MEMILIKI KESEMPATAN DARI TUHAN UNTUK MEMULAI LAGI [SENIN, 27 MARET 2023]

Hari Biasa Pekan V Prapaskah

Bacaan I : Dan. 13:1-9,15-17,19-30,33-62 (panjang) atau Dan. 13:41c-62 (singkat); 
Mazmur Tanggapan : 
Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; 
Bacaan Injil : Yoh. 8:1-11.
Bacaan Ofisi : 
Ibr. 11:1-19


Bacaan Injil : Yohanes 8:1-11

Tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."


"Pengampunan Tuhan adalah tanda dari kasih-Nya yang tak terbatas dan kuasa-Nya yang luar biasa untuk mengubah hati kita." - TD Jakes

 
Ketika Yesus bertemu dengan pelacur yang kedapatan berbuat zinah dan hendak dirajam, Dia menunjukkan kebaikan hati-Nya dengan memberikan pengampunan dan kasih sayang. Di sana, Dia mengajarkan kita pentingnya untuk melihat orang lain dengan hati yang terbuka, tanpa terpengaruh oleh label atau kesalahan masa lalu mereka.

Dalam situasi itu, para pemimpin agama menuduh wanita itu dengan tegas dan hendak merajamnya, tetapi Yesus dengan lembut mengatakan kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepadanya" (Yohanes 8:7). Dia tidak mengabaikan kesalahan wanita itu, tetapi Dia juga tidak menghakimi atau mengutuknya. Sebaliknya, Dia menawarkan pengampunan dan kasih sayang.

Tindakan Yesus di sana mengingatkan kita bahwa kebaikan hati Tuhan melampaui batas-batas manusia dan tidak tergantung pada prestasi atau kesalahan seseorang. Dia selalu siap memberikan pengampunan dan kasih sayang kepada siapa pun yang datang kepada-Nya dengan hati yang rendah dan sungguh-sungguh meminta pengampunan-Nya.

Kita semua pernah melakukan kesalahan dan jatuh dalam dosa, tetapi seperti yang ditunjukkan oleh Yesus, Tuhan selalu siap memberikan pengampunan dan kasih sayang. Sebagai manusia, kita harus belajar untuk memperlakukan orang lain dengan kebaikan hati dan tidak terhakimi oleh kesalahan masa lalu mereka. Kita juga harus mengikuti teladan Yesus dengan memberikan pengampunan dan kasih sayang kepada mereka yang telah melakukan kesalahan.

Renungan ini mengajarkan kita bahwa kebaikan hati Tuhan tidak terbatas dan selalu siap memberikan pengampunan dan kasih sayang kepada siapa pun yang memintanya dengan tulus. Kita harus belajar untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sama, dan mengikuti teladan Yesus dengan memberikan pengampunan dan kasih sayang kepada mereka yang telah melakukan kesalahan. 

Aku harus jadi baik karena Tuhan sudah baik padaku.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak