MEMAAFKAN SEPERTI TELADAN TUHAN [SELASA, 21 MARET 2023]

Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

Bacaan I : Yeh. 47:1-9,12; 
Mazmur Tanggapan : Mzm. 46:2-3,5-6,8-9; 
Bacaan Injil : Yoh. 5:1-3a.5-16.
Bacaan Ofisi : 
Ibr. 8:1-13

Bacaan Injil : Yoh. 5:1-3a.5-16

Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.


"Tuhan tidak pernah lelah mengampuni kita; kita adalah orang-orang yang lelah mencari belas kasihan-Nya." - Paus Fransiskus 

    Dalam hidup ini, kita semua pasti melakukan kesalahan atau dosa. Namun, Tuhan selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk bertobat dan meminta pengampunan atas kesalahan yang kita lakukan. Dalam banyak kasus, kesembuhan dari dosa dapat menjadi proses yang panjang dan sulit, tetapi kita dapat menemukan kekuatan dan penghiburan dalam iman kita dan dukungan dari Tuhan.

    Penting untuk diingat bahwa ketika kita memohon ampun kepada Tuhan, Dia tidak hanya memberi kita pengampunan, tetapi juga memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri dan menghindari dosa di masa depan. Ketika kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya, kita dapat merasakan damai dan sukacita yang hanya dapat diberikan oleh-Nya.

    Renungkanlah kembali pada saat-saat ketika Anda merasa paling dekat dengan Tuhan dan merasakan pengampunan-Nya. Ingatlah bahwa kesembuhan dari dosa bukanlah sesuatu yang kita capai sendiri, tetapi melalui bantuan dan kasih karunia dari Tuhan. Berdoalah setiap hari agar kita selalu berjalan dalam kehendak Tuhan dan di bawah pimpinan-Nya, sehingga kita dapat merasakan kesembuhan dan damai yang hanya dapat diberikan oleh-Nya.


Semoga renungan ini membantu menginspirasi kita untuk terus bertumbuh dalam iman dan mengalami kesembuhan dari dosa melalui kekuatan dan bantuan dari Tuhan. Tuhan memberkati!

Aku harus jadi baik karena Tuhan sudah baik padaku.





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak